Rabu, 02 Januari 2013


Iming-Iming Pekerjaan Data Entry di Rumah dari PT Jalatama Artha Berjangka


Lidah Tak Bertulang: Bermula dari iklan di salah satu surat kabar ibu kota, saya tertarik dengan peluang kerja sebagai tenaga Data Entry di rumah dari PT Jalatama Artha Berjangka (terutama besar imbalannya). Mungkin ada yang sudah tahu kalau perusahaan tersebut adalah pialang berjangka atau futures. Perusahaan jenis ini punya reputasi dirindu sekaligus dibenci khususnya di negara ini. Alasannya macam-macam, mulai dari produknya yang katanya cenderung berbentuk perjudian hingga cara perekrutan yang pakai jurus tipu-tipu. (Namun bagai mati satu tumbuh seribu karena cukup banyak peminat dan mungkin termasuk penyandang dana 'gelap' yang perlu 'mencuci' dan menyimpan dananya.)

Ngomong-ngomong soal perekrutan pakai jurus tipu-tipu, saya dan peserta pelatihan lain hanya bisa menduga-duga peluang kerja sebagai tenaga data entry adalah hanya tipu muslihat hingga selesai masa pelatihan. Kami semua penasaran kemana semuanya berujung (dan agak berharap bukan sekedar iming-iming). Sebelum pelatihan, saat sesi wawancara, pewawancara - yang kemudian saya ketahui berusia 18 tahun - dengan serius menerangkan cara kerjanya: kandidat apabila diterima akan menerima data dalam bentuk flashdisk untuk dikerjakan di rumah. (Yang setelah dipikir-pikir lagi koq sekarang terdengar janggal ya? Kira-kira data apa yang harus dikerjakan di rumah, mengapa dikerjakan di rumah tidak mempekerjakan karyawan saja di kantor? jauh kurang berisiko, apalagi datanya katanya punya tingkat kerahasiaan tinggi). Grrhh.

Cukup merasa bodoh juga saya menghabiskan waktu empat hari untuk pelatihan kerja yang ternyata omong kosong. Pelatihan sama sekali tidak memberi petunjuk bagaimana pekerjaan data entry dilakukan, malahan yang utama adalah pelatihan trading komoditi emas berjangka. (Meski saya akui bukannya tanpa manfaat sama sekali sih.. ilmu tradingnya ada yang terbukti berhasil diterapkan di akun demo trading saya). Para peserta boleh dibilang dalam tahap cukup putus asa untuk bisa bekerja di rumah (sampingan atau bukan) dengan imbalan menggiurkan .

Mereka terdiri dari dua orang guru, yang satu guru SMK dan yang lain guru ilmu komputer SMP, mereka kurang puas dengan besar penghasilannya sebagai guru. Lalu ada seorang bapak pensiunan PNS usia sekitar akhir 50-an yang perlu membayari hutang peninggalan almarhum adiknya, seorang ibu rumah tangga isteri direktur keuangan yang cari kesibukan, ayah muda yang perlu tambahan penghasilan buat beli susu anaknya yang masih bayi, seorang kepala rumah tangga yang tidak puas dengan gajinya sebagai pekerja hotel harian. Mereka dan sayalah yang tersisa hingga hari terakhir pelatihan setelah dalam perjalanan 'bertumbangan' beberapa orang yang mungkin duluan ngeh kalau lowongan pekerjaan ini mencurigakan atau karena sebab lain.

Dengan berat hati saya akui telah menjadi korban jurus tipu-tipu perusahaan tersebut yang entah apa motivasinya - saya curiga mereka sesungguhnya melakukan presentasi produk investasi selama empat hari berturut-turut kepada kami para pencari kerja yang notabene lagi cari tambahan duit, mereka menjaring dari sepuluh, mungkin akan kena satu, bisa jadi sang ibu rumah tangga istri direktur keuangan. Di kemudian hari terbukti istri direktur dihubungi kembali dan ditawari posisi lain (tanpa gaji), bukan data entry melainkan cari nasabah atau jadi nasabah! Sementara saya sama sekali tidak dihubungi, mungkin dianggap kurang berprospek sebagai nasabah maupun pencari nasabah? Atau mereka tahu saya bakal bikin masalah kalau ditawari pekerjaan tidak sesuai iklan? Buat kalian para pencari kerja dan penipu lowongan kerja, waspadalah!


saya hanya mengupdate karna saya juga sempat dapet panggilan interview di PT Jalatama ini.
setelah saya telusuri ternyata perusahaan ini kurang bonafit.